Abi ..
abi
Dari sudut mesjid ku tatap
Seorang khotib jum'at kini tengah bicara hebat
Renta memang parasnya, namun masing lantang terasa suaranya
Meski serak iramanya kini jelas terasa..
Kau terlihat tua sekali…
Uban yang dulu hanya dirambut saja,,
Kini menjajah janggut,
Terlihat jelas kejantanan terenggut keriput-keriputnya
Sorban putih di pundak, serta kitab suci tak lepas kau dekap
Aku hanya menangis di sudut, lepas dari tatapan lembut
Menepis ketakutan yang bergelayut…
Sesekali batuknya terdengar, seolah dahak itu abadi di tenggorokannya
Mic itu jelas gambarkan sesak nafasnya terengah
Tak kuasa rasanya, deras semakin kucucurkan airmata
Ketika kembali dan lagi-lagi ia helakan nafas sesaknya
Aku tau ia tersiksa, batin dan raga
Ia tangguhkan sementara deritanya, demi cintanya akan dakwah
Tak lama, ia pun alunkan ayat-ayat agung
Tenang mengalun, syahdu nan merdu
Alfathihahnya sangat ku rindu, karena
Lama rasanya ku lepas dari shaaf jamaahnya
Aku rindu suara itu…aku rindu “amin” bersamanya
Pria itu kini tua renta, tak segagah dahulu
Bersama dua santrinya, ia dipapah meniti langkah satu-satu
Aku hanya terpaku,,ketika ia memanggilku
“mana pundakmu, anakku……??tuntunlah ayah pulang ke rumah…”
“kenapa g pake kursi roda saja bi..?” aku berempati
“setiap langkah untuk beribadah adalah pahala,,,biarlah ayah meraih nya meski harus tertatih dan terengah”
Subhanalloh…
Aku kalah dengan semangatnya, hingga tak terasa airmata menetesi tangannya…
Abi…
Kau adalah pahlawan sejati,,
Sedang anakmu ini hanyalah seorang lemah yang sepertinya tak mampu berbuat lebih,,
Tak kuasa meniti kerasnya jalan juang yang kau mahkotakan di jiwaku ..
Aku hanya punya semangat tuk tetap berusaha, meraihnya,,,
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda